Jenis Batu Mulia Primadona Baru


Pada saat ini Indonesia sedang dilanda dengan demam batu mulia dan untungnya negeri ini mengandung kekayaan alam yang sangat luar biasa termasuk dengan kekayaan Batu Mulia.

Satu persatu jenis batu mulia baru bermunculan dan sebagian diantaranya menjadi jenis batu mulia primadona atau buruan bagi masyarakat.

Berikut ini jenis batu mulia primadona baru diantaranya

1. Batu Sisik naga

batu sisik naga

Jenis batu mulia yang memiliki ciri warna terang dan bercak yang terlihat mirip dengan sisik naga ini memiliki pesona tersendiri sehingga batu sisik naga menjadi bahan pembicaraan di kalangan pecinta batu mulia.

Batu mulia yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Septarian Nodule ini berasal dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi selatan.

Meskipun jenis batu mulia ini juga bisa ditemukan di negara lain seperti Rusia, Kazakhstan dan Selandia Baru namun jenis batu sisik naga dari Kabupaten Enrekang adalah yang terbaik.

Hal ini dikarenakan batu sisik naga Enrekang memiliki corak yang lebih beragam dan kepadatan atau kekerasan yang lebih baik.

Warga Enrengkang yang sebagian besar terdiri dari petani biasanya meluangkan waktunya untuk mencari batu sisik naga di sungai dan kemudian menjualnya dengan harga sekitar Rp 100.000 per 1 kg.

 

2. Red Borneo

batu red borneo

Batu Ruby identik dengan negara India atau Tanzania, dan kini telah hadir “Red Borneo” yang merupakan abtu permata yang tidak kalah indah dengan ruby.

Pada saat ini Red Borneo asal Kalimantan menjadi buruan para pecinta batu mulia dan diramalkan akan menjadi batu permata lokal yang paling laris selain Batu Bacan.

Batu akik Red Borneo merupakan batu solid yang memiliki kandungan rodocrosite dengan tekstur yang sangat unik dan menarik, sebagian berstekstur krem muda namun ada pula yang berwarna hitam pada permukaan batu.

Warna merah jambu atau merah cerah dengan bercak yang kehitaman adalah ciri khas eksotis keindahan dari batu Red Borneo.

Batu Red Borneo ini hanya bisa ditemukan di Borneo (Kalimantan), asal Kota Martapura.

Natural Rhodonite atau Ruby Kalimantan adalah istilah nama lain dari batu red borneo.

“Rhodonite” berasal dari kata Yunani untuk mawar (rhodon). Red borneo biasanya berwarna rose pink atau merah jambu dengan inklusi dendritik hitam oksida mangan magnesium kalsium silikat dan merupakan anggota dari kelompok pyroxenoid mineral

 

3. Batu Akik Gerindulu, Ponorogo

???????????????????????????????

Batu akik asal Kabupaten Ponorogo ini memikat banyak orang dan perlahan mulai menjadi Primadona. Batu akik “Grindulu” termasuk dalam kelompok chalcedony atau kalsedon dengan rumus kimia SiO2 (silicon dioxide).

Merupakan mineral silika yang tersusun oleh kuarsa dan moganit yang saling bertumpuk dan microcrystalline.

Batu mulia ini terbentuk dari hasil kristalisasi magma yang bersifat asam pada temperatur yang relatif rendah hingga menengah antara 200°C – 600°C.

Lokasi keberadaannya dapat dijumpai pada zona rekahan, vein atau urat batuan yang telah mengalami proses silisifikasi. Tingkat kekerasan antara 6 sampai 7 dalam skala Mohs membuat batu ini masuk dalam kategori batu mulia. Warna batu ini cukup beragam antara lain kuning solar, merah, biru, putih, coklat dan hitam.

 

4. Fire Opal Wonogiri

Fire Opal WonoGiri

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah mempunyai ikon produk andalan baru berupa Batu akik jenis fire opal, Konon, keindahan batu perhiasan itu mengalahkan pesona batu jenis serupa asal Meksiko dan Tanzania.

Fire opal tak kalah populer dibandingkan dengan batu perhiasan yang paling mahal dan populer. Batuan mulia itu juga banyak dicari sama sama halnya dengan batu bacan, safir, zamrud, ruby, dan topaz.

Untuk skala Nasional fire opal hanya ditemukan di Kabupaten Wonogiri, dan fire opal Wonogiri jauh lebih jernih ketimbang jenis yang sama asal Meksiko, sehingga fire opal diyakini Wonogiri mampu bersaing dengan negara lain.

“Sehingga barjad (kristal) api yang menjadi ciri khas jenis fire opal ini dapat bersinar terang jika terkena cahaya,” ujar Edy salah satu penggemar akik asal Wonogiri.

Fire opal berkualitas terbaik didapatkan di Bukit Manggal, Desa Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Bentuknya beragam seperti fire opal green, red tea, red fanta, dan yellow bimoli. Harganya mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.

 

5. Red Baron Pacitan

red baron pacitan

Red baron atau king keladen merah asal Kabupaten Pacitan, Jawa timur saat ini lagi digandrungi dan diburu oleh para kolektor.Batu ini masih satu jenis dengan agathe Bengkulu dari kelas Chalcedonny.

Namun warna merahnya terlihat lebih terang. Namun rough dari red baron sendiri sangat langka dan susah mencari yang super. Saat ini Rough (bahan ) batu ini cukup sulit didapat.

Untuk bahan batu Red Baron dengan kualitas yang terbaik harga jualnya bisa mencapai Rp 2 Juta per 1 kilogram.

 

Semoga informasi yang disebutkan di atas bermanfaat untuk kita semua.

Salam Batu Mulia Surabaya 🙂